5 Desember, apa yang ada di
pikiran anda? Ya, hari Sinterklaas itu yang selama ini saya ketahui, dari kecil
setiap tanggal 5 Desember pasti banyak Sinterklaas lalu lalang di jalan,
mengunjungi anak-anak di rumah mereka masing-masing, ada juga Sinterklaas yang
di dalam gedung, tidak lupa ada Zwarte Piet atau Piet Hitam.
Dalam menyambut Natal, biasanyadi
awal sampai pertengahan bulan Desember ada Sinterklaas di jalanan, tapi seiring
waktu berjalan apa yang saya lihat di jalan, makna dari diadakan Sinterklaas
itu sendiri sudah mulai bergeser dari maknanya yang sebenarnya yang penuh
kerendahan hati, memberikan hadiah kepada anak2, tidak demikian beberapa tahun
terakhir, yang terjadi sangat berbeda.
Baik, sebelum lanjut membahas
mengenai Sinterklaas, saya ingin bertanya apa arti Natal secara pribadi untuk
anda? Untuk saya sendiri saat ini natal adalah hari sukacita dimana hal yang
penting adalah merayakan kelahiran Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat, lalu
apa yang anda lakukan dalam menyambut Natal?
Kembali ke Sinterklaas, beberapa
Tahun lalu saya sempat twit mengenai perilaku rombongan Sinterklaas di jalanan
(beberapa kota di Sulawesi Utara), secara pribadi saya senang melihat ada
Sinterklaas, setiap tahun ada kejutan(positif & negatif) baru, baik dari
kostum, pengikut Sinterklaas, jenis hadiah, maupun lagu, kita mulai dari lagu,
4 tahun terakhir, ada semakin banyak lagu Natal aransemen baru, baik itu lagu
Natal mengenai kelahiran Yesus sendiri, maupun lagu Natal mengenai kebersamaan dengan
orang terdekat.
Senang melihat rombongan
Sinterklaas di jalan sambil memainkan lagu Natal, tapi tahun ini beda, yang ada
adalah rombongan Sinterklaas yang
teriak-teriak di jalan, memegang rokok, dan tiap mobil memainkan music dengan
volume yang lumayan keras, dengan lagu yang menurut saya bukan lagu Natal.
Miris , ya benar, beberapa tahun
terakhir, setiap bulan Desember saya selalu twit mengenai lagu2 yang dipakai
pada rombongan Sinterklaas, belakangan, lagu yang dimainkan di pengeras suara,
adalah lagu yang musiknya membuat kita merasakan suasana Natal, namun pada
prakteknya lirik yang ada di dalam lagu tersebut berisi sumpah serapah, entah
mereka tidak mengerti artinya, terbawa euphoria, atau memang tidak mau tahu,
karena kebanyakan lagu yang dimainkan lewat pengeras suara berbahasa asing,
kemudian, pengikut Sinterklaas, yang dahulu hanya ada Zwaarte Piet, sekarang
entah dapat ide dari mana, ada berbagai karakter baru yang bermunculan, dengan
menggunakan topeng karakter setan atau iblis yang diadopsi dari film.
Kemudian para pengikut
Sinterklaas yang baru itu berperan sebagai penasihat
dengan cara menakuti anak-anak kecil supaya dengar-dengaran pada orang tua,
aneh.
Lalu apa yang berubah dari
Sinterklaasnya? Beberapa hari yang lalu saya berpapasan dengan rombongan
Sinterklaas di jalan, kaget bukan main, karena anak muda berumur belasan tahun
yang berperan sebagai Sinterklaas, asik merokok di belakang mobil pick up
bersama Zwaarte Piet, hmmmmm, inikah Sinterklaas yang kita tau selama ini? Inikah
Sinterklaas yang akan memberikan nasehat yang baik untuk anak-anak?
Siapa sebenarnya Sinterklaas ini?
Apa tujuan sebenarnya diadakan acara Sinterklaas berkunjung sambil memberikan
hadiah dan nasehat ke anak-anak?
Apa lagi kejutan dari Sinterklaas
di Sulawesi Utara ini beberapa tahun ke depan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar